Hantu bermata sipit atau lebih dikenal dengan sebutan hantu Cin Pit ini,
 kalau malam hari suka menamapakkan diri. Warga setempat sering 
melihatnya, kalau kebetulan lewat menuju jalan setapak, kurang lebih 100
 meter dari perumahan warga.
Di sebuah sudut kampung desa Sindang 
Kasih, Majalengka, beberapa tahun yang lalu, warga sekitar sempat 
dihebohkan dengan munculnya kabar hantu wanita cantik. Hantu wanita yang
 belakangan diketahui sebagai penunggu jalan setapak, yang terletak 
berdampingan dengan aliran sungai sebelah timur desa Sindang Kasih, 
kabarnya tengah mencari keluarganya yang hilang.
Entah peristiwa 
pahit apa yang menimpa keluarga sang hantu ini. Setiap malam, dia selalu
 tampak murung bahkan berkadang suka menangis. Dia duduk "emok" 
sendirian di jalan setapak itu, hingga keberadaannya sempat membuat 
warga sekitar ketakutan.
"Sepertinya, sang hantu sengaja menampakkan 
wujudnya kepada manusia. Seolah dia ingin berbagi kesedihan dengan 
kami-kami ini," tutur Dirja, seorang warga yang bermukim tak jauh dari 
area sungai.
Ia menuturkan, sebenarnya sudah sejak lama jalan setapak
 yang menghubungkan arah ke sungai Sindang ini dikenal angker. 
Masyarakat setempat menganggap keangkeran jalan itu dikarenakan dulunya 
ada sebuah sumur, yang sengaja digali bukan untuk mendapatkan sumber 
air, melainkan digunakan untuk tempat membuang mayat manusia.
Konon, 
mayat-mayat yang dibuang di sumur itu adalah keturunan Cina. Mereka mati
 dibunuh warga pribumi, karena diduga bersengkongkol dengan orang-orang 
komunis (PKI). Termasuk mayat seorang gadis Cina yang juga mati dibunuh 
dan dikubur di sumur itu. Disatukan dengan mayat keluarganya.
Sekarang
 sumur itu sudah tidak ada karena diratakan menjadi jalan setapak. Namun
 akibat dari itu, jalan yang menghubungkan ke sungai Sindang ini kurang 
berfungsi, khususnya malam hari. Sebab menurut kesaksian, menjelang 
Maghrib hingga tengah malam, di areal jalan kerap terjadi penampakkan 
makhluk halus. Dan rata-rata yang sering dilihat para saksi mata adalah 
wujud perempuan cantik berpakaian ala China, sedang berdiri atau duduk 
sambil menutupi wajahnya.
"Aku sering menjumpai hantu Cin-Pit ini 
sedang bergelayut di sebuah batang pohon, lalu turun dan berdiri di 
tengah-tengah jalan. Mulutnya selalu menyebut-nyebut sebuah nama yang 
sepertinya sangat dicintainya. Nama siapa lagi kalau bukan dari 
keluarganya yang mati akibat dibunuh itu," jelas pak Dirja yang mengaku 
tahu betul tentang peristiwa penguburan mayat orang Cina, yang terjadi 
sekitar tahun 1968 silam.
Diceritakan Pak Dirja, peristiwa tragis itu
 terjadi pada saat warga kampung diresahkan oleh sekelompok pemberontak 
negara (komunis), yang pada bulan Juli 1965 sebelumnya berhasil 
memporak-porandakan warga Sindang Kasih terutama keluarga para Kyai, 
yang saat itu dibantai secara keji.
Sebelum penyerangan, rupanya 
keluarga Tang Soe Kim bersengkongkol dengan orang komunis, lalu 
memberitahukan keberadaan rumah yang ditempati para Kyai yang diduga 
sebagai penghasut masa untuk menbenci gerakan mereka.
Karena 
terungkap keluarga Tang Soe Kim, merupakan penyebab kematian para pemuka
 agama, diam-diam warga sekitar menaruh benci pada keluarga bermata 
sipit itu. Tepat di bulan Agustus 1968, rencana warga untuk membunuh 
keluarga Tang Soe Kim pun berhasil dilaksanakan. Nyaris tidak ada yang 
tersisa, mereka mati dibunuh secara keji pula di tangan pribumi.
Namun
 rupanya, peristiwa mengenaskan itu tak diduga bakal berbuntut lain. 
Roh-roh orang Cina yang telah dikubur di dalam sebuah sumur, ternyata 
kalau malam hari suka bergentayangan tak jauh dari tempat itu.
Praktis,
 dalam seminggu sejak berita kematiannya, para warga selalu diteror dan 
ditakut-takuti. Bahkan banyak warga yang jatuh pingsan ketika secara tak
 sengaja bertemu sosok makhluk halus di jalan setapak, yang di dalamnya 
terdapat mayat-mayat orang Cina itu.
Akhirnya sejak kurun itu, 
praktis tak ada lagi yang berani lewat ke jalan tersebut, khususnya 
malam hari. Akibat sering terjadinya peristiwa ganjil di jalan setapak 
itu, akhirnya pada tahun itu juga warga mendatangkan orang pintar untuk 
menyempurnakan roh-roh orang Cina yang suka bergentayangan, dimana 
pemunculannya kerap merasahkan warga.
Orang pintar yang sengaja 
diundang pun menyanggupinya dan segeralah melaksanakan ritual khusus 
sendirian di waktu tengah malam, dengan menggelar tikar peris letaknya 
di tengah jalan setapak.
Hasilnya cukup menggembirakan. Hingga tahun 
2000, nyaris tak ada warga Sindang Kasih yang bertemu hantu penasaran 
itu. Cuman, dari tahun 2000 hingg sekarang, konon ada sebagian warga 
yang sempat menjumpai lagi hantu wanita yang berkeliaran tak jauh dari 
areal itu. Tapi karena dianggap tidak cukup mengganggu, warga pun 
membiarkannya.
"Kami yakin hantu wanita yang suka muncul dan maujud 
masih dari keturunan keluarga Tang Soe Kim, dan terbukti tidak 
mengganggu kenyamanan kami," tutur Endang, anak sulung pak Dirja yang 
tarut berbincang bersama penulis.
Dijelaskan olehnya, keberadaan 
hantu tersebut akan terus bergentayangan untuk mencari keluarganya yang 
hilang. Sungguh malang nasib hantu wanita ini.
DIALOG USTAZ VS AWANG : KENAPA USTAZ BENCI ANWAR
                      -
                    
Kenapa Ustaz bencikan Anwar Ibrahim 
*USTAZ* : "Ana nak tegur sikit, enta jangan marah...." .
*AWANG *: "Eh, takkan saya nak marah.... nak tegur apa, Usta...
9 tahun yang lalu



