Gumpalan hitam misterius sepanjang 12 mil muncul di Alaska

15 Juli 2009, Sebuah gumpalan hitam misterius sepanjang 12 mil muncul di laut arktik mendekati pantai Alaska. Penjaga pantai kelas 1 bernama Terry Hasenauer berkata, "Gumpalan itu terlihat seperti organisme biologis yang hidup. Kelihatannya bukan seperti tumpahan minyak atau limbah. Dari baunya, saya meyakini itu adalah organisme laut." Lagipula tidak ada tumpahan minyak yang dilaporkan di wilayah itu.


Gumpalan itu terlihat mencolok dibanding pecahan es yang mengapung di air laut yang jernih. Hasenauer berkata bahwa penjaga pantai telah mengambil sampel untuk dianalisa. Hasilnya mungkin akan keluar minggu depan. Ketika mengambil sampel, penjaga pantai menemukan ubur-ubur dan burung laut yang mati terperangkap di dalam gumpalan itu.

Fenomena aneh ini pernah dilaporkan muncul di Florida sekitar delapan tahun yang lalu. Para peneliti hanya bisa memberikan kesimpulan awal bahwa gumpalan itu adalah sejenis alga laut yang asing.
Hasil pengujian terhadap gumpalan hitam misterius tersebut keluar pada tanggal 17 Juli 2009 dan mengkonfirmasi dugaan sebagian orang bahwa gumpalan tersebut adalah sekumpulan Alga laut. Namun masih belum diketahui apakah alga laut ini berbahaya atau tidak.

Yang mengganggu pikiran para penduduk adalah, alga tersebut tidak pernah terlihat sebelumnya, bahkan oleh para penduduk paling tua sekalipun. Alga dikenal sering muncul di sebagian besar wilayah pantai dan laut Amerika. Kadang beberapa jenis alga tersebut mengandung racun yang cukup berbahaya dan dapat mengakibatkan pantai ditutup untuk sementara waktu.

Menurut Prof. Brenda Koner, seorang ahli biologi kelautan, alga laut adalah hal yang biasa muncul di laut Arktik. Hanya butuh kombinasi yang tepat, maka terciptalah kumpulan alga itu. Namun menurutnya gumpalan alga hitam tersebut memang agak aneh. Namun ia hanya bisa memberikan dugaan sementara bahwa anomali itu terjadi akibat global warming.

Penampakan Naga diatas langit Himalaya

Pada tanggal 22 Juni 2004, seorang fotogtafer amatir sedang mengadakan perjalanan menuju wilayah Amdo di tibet untuk menghadiri perayaan pembukaan jalur kereta api Qinghai-Xizang. Kemudian, Setelah menghadiri acara tersebut, ia naik pesawat pulang dari Lhasa. Ketika pesawat itu melintasi pegunungan Himalaya, ia mengambil kamera dan memotret langit Himalaya yang indah. Tanpa disadarinya, fotonya menangkap dua objek berbentuk naga didalamnya. Ia menyebut objek itu "Naga Tibet".

Apabila kita melihat foto tersebut, kita dapat melihat dua objek yang berbentuk badan ular dan tertutupi oleh sisik. Walaupun foto itu tidak menangkap objek tersebut secara lengkap, namun cukup untuk menduga bahwa dua objek tersebut adalah citra dari dua ekor naga raksasa yang sedang terbang diatas langit diantara awan-awan. Foto ini kemudian diposting di forum-forum berita di internet seperti Baidu.com dan Epochtimes.com, dua diantara media terkemuka di Cina. Dan seperti sudah diduga, foto ini menimbulkan banyak diskusi dan perdebatan di dunia maya. Seorang pria berkomentar,"Tidak heran, Cina adalah tanah air dari naga ! Alam sungguh-sungguh misterius."
Dalam kebudayaan Cina, Naga adalah makhluk misterius yang diakui turun-temurun sebagai simbol bangsa Cina. Dalam catatan-catatan dinasti kuno Cina, naga dikatakan sering muncul ketika terjadi pergantian dinasti-dinasti di bumi. Apakah makhluk ini benar-benar ada, masih belum ada yang bisa menjawabnya. Namun dalam catatan-catatan Cina kuno, terdapat banyak kesaksian dari orang-orang yang mengaku pernah menyaksikan naga mistik. Salah satu yang paling misterius dari peristiwa yang pernah dicatat adalah peristiwa "naga yang berjatuhan". Tercatat bahwa terkadang masyarakat dapat menyaksikan adanya naga yang jatuh ke tanah dalam kondisi tertentu.
Peristiwa termodern menyangkut peristiwa ini adalah pada Agustus 1944. Seekor naga hitam diberitakan jatuh ke tanah di desa Weizi di halaman rumah keluarga Chen, sekitar 9,4 mil barat laut wilayah Zhaoyuan, di sebelah selatan sungai Mudan di propinsi Heilongjiang. Naga hitam itu ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Para saksi mata mengatakan bahwa makhluk ini memiliki tanduk di atas kepalanya, sisik yang menutupi seluruh tubuhnya dan memiliki bau seperti ikan yang menarik lalat untuk mengerumuninya.
"Naga Tibet" sepertinya tidak akan berhenti membuat kita bertanya-tanya. Apakah makhluk misterius tersebut benar-benar ada?

Misteri bangkai Zuiyo Maru

Pada tanggal 14 Juli 2009 kemarin, seekor hiu purba dari jenis basking shark terdampar di Long Beach. Penemuan hiu ini segera mengingatkan saya akan sebuah misteri yang masih sering diperdebatkan hingga kini. Misteri yang saya maksud adalah penemuan bangkai makhluk misterius di Selandia Baru oleh kapal pemancing Jepang. Bangkai ini adalah bangkai hewan paling terkenal di dunia dan sering disebut dengan bangkai Zuiyo Maru.

Pada pagi hari tanggal 25 April 1977, sekitar 50 km timur Christchurch, Selandia Baru, Sebuah kapal pemancing Jepang bernama Zuiyo Maru tanpa sengaja menjaring satu bangkai hewan dari kedalaman 300 meter. Sekilas, bangkai itu terlihat seperti seekor Plesiosaurus, dinosaurus air yang paling ternama.


Bangkai itu memiliki bau menyengat, beratnya sekitar 1.800 kg dan panjangnya sekitar 10 meter. Menurut para awak kapal yang mengukurnya, panjang leher makhluk itu sekitar satu setengah meter. Ia juga memiliki empat sirip yang besar dan kemerahan dengan ekor sepanjang dua meter. Tidak ada organ internal yang tersisa, namun daging dan lemaknya masih ada terpaut dengan tulangnya. Michihiko Yano, seorang penyelia bagi perusahaan Taiyo Fishery Company yang kebetulan hadir saat penemuan itu segera mengambil foto, mengukur bangkai itu dan membuat sketsanya.

Sayangnya, walaupun para awak kapal mengetahui bahwa bangkai itu adalah sebuah penemuan penting, kapten kapal bernama Akira Tanaka memutuskan untuk membuang bangkai itu kembali ke laut karena ia tidak ingin mengacaukan usaha mereka untuk menangkap ikan. Untungnya sebelum mereka membuang bangkai itu ke laut, mereka memotong sebagian sirip hewan itu sebagai sampel.


Berita penemuan itu segera tersebar luas dan menimbulkan Plesiosaur mania di seluruh Jepang. Data-data yang diambil oleh para awak kapal kemudian diserahkan kepada para peneliti. Sebagian peneliti yang melihat foto bangkai tersebut percaya bahwa bangkai itu adalah seekor Plesiosaurus. Namun ilmuwan lain skeptis.

Lalu sekelompok ilmuwan bertemu untuk membahas identitas bangkai itu. Dan hasil diskusi mereka dipublikasikan pada Juli 1978 oleh La Societe Franco Japonaise D'Oceanographie dengan judul "Collected Papers on the Carcass". Herannya, komite ilmuwan itu masih tidak bisa mencapai kata sepakat mengenai identitas bangkai itu.

Perdebatan antara ilmuwan itu sebenarnya dapat dipahami mengingat bahwa seekor dinosaurus yang hidup berdampingan dengan manusia sangat bertentangan dengan teori Evolusi yang dipercaya oleh sebagian besar Ilmuwan. Karena itu untuk mengerti perdebatan ini, saya membagi para ilmuwan ini kedalam dua kelompok, yaitu Evolusionist dan Creationist.

Evolusionist adalah mereka yang percaya dengan teori evolusi Darwin bahwa makhluk hidup (dinosaurus) berevolusi menjadi makhluk modern seperti yang kita kenal sekarang. Dan tentu saja mereka juga percaya bahwa manusia adalah makhluk modern hasil evolusi dari primata yang lebih rendah (seperti seekor lemur yang baru-baru ini diklaim sebagai missing link). Sedangkan Creationist adalah mereka yang percaya bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan (inteligent design). Bagi creationist, manusia yang hidup berdampingan dengan dinosaurus bukanlah hal yang aneh atau tidak masuk akal.

Creationist percaya bahwa bangkai itu adalah seekor Plesiosaurus, salah satu jenis Dinosaurus, atau paling tidak makhluk prasejarah lainnya. Sedangkan Evolusionist percaya bahwa itu adalah seekor "Basking Shark" atau Cetorhinus Maxius.

Salah satu ilmuwan Evolusionist paling terkenal yang bernama Kuban mengatakan, " Beberapa bukti menunjukkan bahwa bangkai Zuiyo Maru adalah seekor hiu besar, kemungkinan adalah basking shark." Ia juga mengkritik sekitar 15 Ilmuwan yang menyatakan bahwa bangkai itu adalah "fosil hidup". Kuban menyimpulkan bahwa bangkai tersebut Basking Shark karena ia menemukan protein bernama elastodin yang hanya ditemukan di Hiu.

Namun, argumen ini dapat dengan gampang didebat. Bukankah tidak ada yang pernah mengetahui apakah elastodin juga terdapat pada hewan purba seperti dinosaurus. Lagipula, bukankah hiu juga termasuk hewan prasejarah ? Jadi apabila ditemukan elastodin didalam bangkai itu, tidak berarti bangkai itu adalah seekor basking shark.

Lagipula, para evolusionist dengan gampang mengabaikan kesaksian para awak kapal. Para awak kapal yang menemukan bangkai itu mengatakan bahwa mereka melihat ada empat sirip dan dua dari antaranya adalah sirip atas. Selama proses penyelidikan mereka juga mengatakan bahwa mereka tidak melihat sirip tunggal (sirip dorsal) seperti yang terdapat pada hiu. Sirip ganda adalah atribut normal yang biasa terdapat pada makhluk-makhluk prasejarah seperti plesiosaurus.

Untuk lebih jelasnya, lihatlah perbandingan antara bangkai itu dengan basking shark. Apakah anda melihat kesamaannya ?


Hingga kini, para evolusionist masih terus mencari missing link (walaupun kadang mereka mengklaim sudah menemukannya, namun kadang mereka sendiri akhirnya menjadi ragu), sedangkan creationist terus mencari bukti bahwa dinosaurus pernah atau masih hidup berdampingan dengan manusia (Nessie contohnya). Saya kira ini akan menjadi pertarungan sains yang sangat seru.


Penemuan Tsuchinoko - ular legendaris Jepang

Pada 6 Juni 2001, di sebuah kota resort bagi para peski yang bernama Mikata, Jepang ditemukan seekor reptil yang tidak biasa, yaitu reptil yang dianggap sebagai hewan mistik "Tsuchinoko", seekor makhluk berbentuk ular legendaris yang pertama kali disinggung pada abad ke-8.


Makhluk itu pertama kali disinggung dalam "Kojiki", sebuah teks kuno abad ke-8 yang merupakan sebuah manuskrip bahasa Jepang tertua di dunia. Walaupun banyak penampakan makhluk ini yang dilaporkan selama periode perang, namun laporan ini ditanggapi dengan skeptis mengingat tidak ada satupun makhluk yang pernah tertangkap untuk dipelajari.
Namun semuanya berubah, menurut pejabat pemerintah lokal bernama Toshikazu Miyawaki, makhluk yang berhasil ditangkap oleh penduduk Jepang beberapa waktu yang lalu adalah benar makhluk legendaris tersebut. "Kami memutuskan untuk membiarkan hewan ini beradaptasi dengan lingkungan barunya." Katanya. Pemerintah lokal telah membangun sebuah kandang untuk hewan tersebut.
Menurut laporan-laporan sebelumnya, Tsuchinoko adalah seekor reptil yang memiliki panjang antara 30cm - 80cm dengan kepala yang lebih besar dan taring yang beracun. Hal yang membedakannya dengan ular lain adalah ia mengeluarkan suara mencicit seperti tikus. "Menimbang ciri-ciri tersebut, kami dapat memastikan bahwa hewan itu adalah benar Tsuchinoko," Kata Miyawaki. "ketika dibawa ke balai kota, tubuhnya benar-benar tebal dan pendek. Beberapa orang juga mendengar ia mencicit.
Kota kecil Mikata sendiri sering menggunakan laporan penampakan hewan ini sebagai bahan penarik perhatian bagi para turis. Dan pada tahun 1989, walikota Tsujio Yoshida bahkan mengumumkan sayembara dengan hadiah tanah seluas 330 m2 bagi siapa saja yang bisa menangkap Tsuchinoko.
Miyawaki mengatakan bahwa hewan yang tertangkap itu memiliki panjang sekitar 70 cm ketika ditangkap pada 6 Juni 2001, sekarang telah bertumbuh hingga 1 meter. Setelah lebih dari seminggu dipamerkan ke publik di dalam aquarium plastik, reptil itu kelihatan lelah. Setelah kondisinya stabil pemerintah kota baru akan memikirkan cara meneliti hewan itu. Mungkin dengan mengambil sampel DNA dari tubuhnya.

Jadi, butuh waktu bagi orang yang menangkapnya untuk menerima hadiah tanah yang dijanjikan. "Bahkan jika ternyata hewan itu bukan Tsuchinoko, tetap saja hewan seperti itu belum pernah ditemukan sebelumnya di dunia. Saya berharap spesiesnya akan diakui oleh masyarakat dunia." Kata Miyawaki.


Teratorn : Burung hitam misterius dari Pinebarrens

Pada awal Oktober 2007, seorang pria sedang mengemudikan mobilnya di wilayah Virginia Barat. Ia melewati jalanan pedesaan diluar kota Clendenin sekitar pukul 8 pagi. Tiba-tiba, ia melihat sesuatu di tengah jalan kecil yang dilaluinya. Ia segera menginjak rem mobilnya. Tepat dihadapannya, seekor makhluk hitam berdiri dan menatap sang pria dengan tatapan yang misterius.

Pria itu melihat seekor burung hitam berukuran sangat besar yang sedang berdiri di tengah jalan. Burung raksasa itu hanya berjarak beberapa meter darinya. Pengemudi itu begitu terkejut melihat ukuran burung tersebut, yang diperkirakan setinggi 1,2 meter. Kepala burung tersebut bahkan terlihat dari atas kap mobilnya.

Burung itu tertutup oleh bulu hitam tebal. Kepala burung itu terlihat begitu besar walapun masih proporsional dengan tubuhnya. Rentang sayapnya lebar dan menyentuh kedua tepi jalan. Namun yang membuat pengemudi itu merinding, adalah matanya yang hitam gelap. Ia segera mengambil kameranya, kemudian memotret burung tersebut sebelum akhirnya terbang dan menghilang dari pandangan.

Pengemudi itu kemudian berusaha mencari identitas burung raksasa tersebut, dan yang ditemukannya paling mendekati adalah seekor teratorn
, jenis burung raksasa yang dianggap telah punah. Masyarakat indian sering menyebutnya burung halilintar. Pinebarrens sendiri adalah sebuah wilayah dimana banyak terdapat laporan penampakan burung raksasa.

Crop circle ombak muncul di Alton Barnes

pada tanggal 14 Juli 2009 muncul lagi sebuah crop circle sepanjang 170 kaki. Kali ini saya menyebutnya crop circle paling rumit yang pernah saya lihat.


Sebenarnya sejak 11 juli ketika saya terakhir kali memposting kemunculan crop circle di Beckhampton telah muncul beberapa crop circle lagi. Namun saya memutuskan hanya akan memposting crop circle yang saya anggap luar biasa unik dan misterius. Contohnya crop circle yang satu ini. Panjangnya 170 kaki dan muncul di South Field, Alton barnes, Wiltshire. Polanya biasa saja, tapi saya anggap crop circle ini paling rumit karena posisi gandum yang membentuk pola itu.

Apabila pola crop circle yang lain terbentuk dari gandum yang melengkung rata dengan tanah, kali ini tidak. Gandumnya secara ajaib mengelompok dan menindih kelompok gandum yang lain. Terlihat seperti pola mikro dari sebuah rajutan ombak.


Lihat gambar dibawah ini, Bisakah kalian melihat orang-orang yang berdiri di dalam lingkaran crop circle itu ?


Jika anda belum mengetahui mengenai crop circle, baca tulisan saya sebelumnya mengenai crop circle berpola solar storm yang muncul di Wadenhill dan crop circle muncul yang di ladang gandum Rusia. Dalam dua tulisan itu, saya menjelaskan sedikit mengenai misteri Crop circle.

Melihat pola diatas, percayakah kalian kalau manusia dapat membuatnya hanya dalam semalam ?

Foto alien di taman kota Chili

Banyak bukti berupa foto atau video telah dikemukakan untuk membuktikan adanya makhluk ruang angkasa atau Extra terestrials. Mungkin banyak yang palsu, namun mungkin juga ada yang asli. ini adalah satu foto yang patut dilihat.
Foto dibawah ini diambil oleh seorang fotografer profesional bernama Enrique Sepulvada di taman kota di Chili pada tanggal 24 Mei 2004. Dalam fotonya, terlihat adanya makhluk aneh sedang menyeberang jalan. Ia menyadari ada objek tersebut ketika ia mendownload foto tersebut ke komputernya. Foto tersebut telah diperiksa dan dipastikan bukan tipuan. Situs-situs di internet mulai mendiskusikan foto ini dan menyatakan makhluk yang tertangkap kamera adalah alien.

Menurut para peneliti, apabila foto tersebut adalah hasil tipuan photoshop, maka dipastikan yang membuatnya adalah seorang yang sangat berbakat karena akan sangat sulit menghasilkan tipuan seperti yang tampak pada foto tersebut. Namun satu pertanyaan masih menggelitik pikiran saya, apabila Enrique adalah seorang fotografer profesional, mengapa hasil jepretannya kabur ? Hmm...

see that little guy..?



---------end-----------